Cek Aplikasi E-Wallet Dana Secara Berkala
Pengecekan berkala dapat dilakukan ketika pengguna mendapatkan notifikasi server aplikasi sedang mengalami kepadatan ataupun penyebab lain seperti aplikasi sedang diperbaiki. Sebab, masalah tersebut biasanya akan ditangani oleh tim developernya.
Dalam permasalahan ini pun pengguna memang tidak akan bisa melakukan apapun dengan aplikasi untuk sementara waktu. Adapun pemeriksaan berkala ini bisa dilakukan mulai dari 30 menit hingga lebih.
Bersihkan Cache Aplikasi Dana
Cara ini hanya berlaku jika masalah terjadi di luar dari perbaikan sistem atau down server. Jika sumber masalahnya adalah system yang down, maka yang dapat kalian lakukan hanya menunggu.
Namun jika ternyata hanya kalian saja yang mengalami masalah tersebut, berikut ini adalah langka-langkah yang bisa kalian lakukan untuk mengatasi aplikasi DANA Error tidak bisa transfer hari ini.
Jika kalian sudah melakukan transfer dan ternyata uang belum masuk ke akun penerima padahal saldo kalian sudah terpotong. Maka kalian wajib menghubungi cs DANA kalau belum ada perubahan selama 1×24 jam.
Kalian wajib menyertakan bukti transfer dan hal-hal lain yang dibutuhkan supaya CS aplikasi DANA dapat membantu kalian mengurusnya.
Error 400 Bad Request di Berbagai Browser
Seperti error 404, tampilan halaman error 400 juga bisa disesuaikan. Misalnya, Google memiliki halaman khusus untuk error HTTP 400 yang tampak sama di semua web browser.
Akan tetapi kalau suatu website tidak memiliki halaman khusus untuknya, web browser akan menampilkan halaman default. Berikut tampilan kode status error HTTP 400 di berbagai browser:
Untuk eror 400 bad request, Chrome akan menampilkan ikon error dengan teks The page isn’t working, lalu If the problem continues, contact the site owner. Anda kemudian akan melihat pesan error 400 di bagian bawah teks tersebut.
Microsoft Edge memiliki desain pesan yang sangat mirip dengan Google Chrome, yaitu dengan teks yang menginformasikan error 400 di bagian bawah.
Error HTTP 400 di Opera menampilkan teks yang sama dengan yang di Google Chrome. Satu-satunya yang berbeda adalah ikonnya, karena Opera menggunakan logonya sendiri.
Berbeda dari yang lain, Mozilla Firefox akan menampilkan halaman blank saat Anda mencoba mengakses website dengan eror 400. Tidak ada teks apa pun, yang sebenarnya agak menyulitkan kita untuk mengidentifikasi masalahnya.
Seperti Mozilla Firefox, browser ini hanya menampilkan halaman kosong tanpa petunjuk apa pun ketika error HTTP 400 bad request terjadi.
Cek Ulang Alamat Domain
Salah satu penyebab status error HTTP 400 adalah URL yang salah. Contohnya meliputi URL yang salah ketik, sintaksis yang salah, dan karakter yang tidak valid dalam URL.
URL sangat mudah typo, jadi, pastikan Anda mengecek ulang nama domainnya. Apabila URL berisi path direktori, nama file, atau query string, cek lagi apakah simbol khususnya sudah benar, misalnya tanda hubung (-) atau karakter persen (%).
Contohnya, www.hostinger.co.id/tutorial adalah nama domain yang benar. Kalau Anda mengetikkan www.hostinger.co.id/%tutorial di kolom URL dengan menambahkan karakter persen, error 400 akan terjadi.
URL yang tidak di-encode dengan baik juga bisa menyebabkan error ini. Sebab, encoding URL akan mengubah karakter biasa menjadi karakter ASCII agar mudah ditransfer melalui internet. Misalnya, salah satu encoding paling umum adalah mengganti spasi dengan %20.
Sayangnya, URL bisa saja salah encoding dan akhirnya memuat sintaksis yang tidak benar, seperti karakter persen ganda (%%). Kalau Anda memasukkan URL atau mengklik link yang tidak di-encode dengan benar, sudah pasti Anda akan mengalami eror HTTP 400.
Saat mengalami error HTTP 400 karena URL yang salah, gunakan encoder/decoder tool. Decode URL lalu encode lagi untuk memastikannya sudah benar.
Nonaktifkan Ekstensi Browser
Ekstensi browser atau browser extension bisa juga menjadi penyebab error 400 bad request. Sebab, ekstensi ini mengganggu proses pengiriman permintaan ke web server, hingga akhirnya web server mengartikan permintaan Anda sebagai tidak valid.
Selain itu, ekstensi browser bisa memengaruhi cookie, yang menyebabkan terjadinya eror 400 bad request. Untuk mengetahui apakah ekstensi browser adalah penyebabnya, sebaiknya nonaktifkan dulu semua ekstensi. Berikut cara menonaktifkan ekstensi di Google Chrome:
Kalau langkah ini berhasil, berarti penyebab errornya adalah ekstensi browser. Anda perlu mencari tahu ekstensi mana yang menyebabkan masalah. Refresh halaman setiap kali Anda mengaktifkan satu ekstensi.
Nah, jika error 400 bad request tiba-tiba muncul setelah mengaktifkan salah satu ekstensi, berarti Anda sudah menemukan penyebabnya. Biarkan ekstensi tersebut tetap dinonaktifkan, atau hapus dengan mengklik tombol Hapus di pengaturan.
Mencoba mengupload file yang ukurannya melebihi batas maksimum server juga bisa menjadi penyebab error status HTTP 400 bad request. Website biasanya memiliki batas upload file, jadi, cek apakah file yang akan Anda upload sudah sesuai dengan batasnya.
Kalau website tidak menyebutkan batas ukuran file, upload file berukuran kecil dulu untuk mengecek apakah terjadi error atau tidak. Jika berhasil, berarti Anda harus mengubah ukuran file asli yang ingin Anda upload.
Ingat, mengompresi file bisa menurunkan kualitasnya. Kalau Anda menggunakan format gambar atau PDF, kontennya mungkin akan menjadi blur dan tidak terbaca. Pastikan Anda juga mengecek kualitas file setelah dikompresi, dan pastikan file masih bisa dibaca.
Ada banyak tool kompresi online yang gratis, jadi Anda tidak perlu menginstal software lain di komputer. Beberapa di antaranya adalah HiPDF untuk file PDF, dan UniConverter untuk file video dan audio.
Saat Anda membuka website untuk pertama kali, sistem akan melewati proses DNS lookup (pencarian DNS), yang menelusuri nameserver dan IP address yang terkait dengan nama domain.
Sistem operasi Anda kemudian akan menyimpan IP address web server dalam DNS cache. Dengan begitu, sistem bisa menjalankan proses reduce DNS lookup pada kali berikutnya Anda mengunjungi website sehingga website bisa dimuat lebih cepat.
Sayangnya, DNS cache yang bermasalah atau tidak update bisa menyebabkan eror HTTP 400 bad request. Kalau sudah begini, Anda perlu flush DNS cache.
Karena DNS cache disimpan di sistem operasi, caranya juga berbeda-beda. Apabila menggunakan Google Chrome, Anda juga perlu melakukan flush DNS cache di web browser.
Berikut langkah-langkahnya:
Tekan tombol F4 untuk membuka Launchpad, lalu masuk ke Terminal untuk membuka command terminal. Masukkan command di bawah ini kalau Anda menggunakan macOS Sierra, X El Capitan, X Mavericks, X Mountain Lion, atau X Lion:
Apabila menggunakan sistem operasi lain, silakan baca panduan lengkap kami tentang cara flush DNS cache.
Cari Menggunakan Keyword
Terkadang, Anda mungkin sudah yakin bahwa URL-nya benar, tapi error ini belum bisa teratasi. Kalau sudah tahu judul artikel atau halaman apa yang akan Anda cari, coba cari menggunakan keyword di websitenya atau mesin pencari. Terkadang, Anda bisa melihat judulnya lewat URL.
Misalnya, dalam URL https://www.hostinger.co.id/tutorial/cara-membuat-website, Anda akan melihat judul artikel di bagian paling belakang URL. Apabila websitenya memiliki fitur pencarian, ketikkan keywordnya untuk mencari artikel tersebut.
Cara lainnya, gunakan mesin pencari seperti Google atau Bing. Untuk mencari website tertentu, ketik site: diikuti dengan URL website dan keyword.
Misalnya, untuk mencari artikel cara membuat website, ketikkan saja site:hostinger.co.id cara membuat website.
Install Ulang Aplikasi
Ketika masalah masih belum bisa teratasi, maka cara mengatasi aplikasi Dana error selanjutnya adalah dengan menginstall ulang aplikasi di perangkat HP. Pengguna harus terlebih dahulu menghapus aplikasi Dana dari ponsel lalu memasangnya kembali seperti pertama kali.
Cara Mengatasi Error 400 Bad Request
Langkah pertama yang kami rekomendasikan adalah merefresh halaman website. Kalau belum berhasil, cobalah beberapa cara berikut untuk mengatasi eror 400.
Restart PC dan Hardware Lainnya
Cara terakhir adalah merestart komputer dan hardware yang berhubungan dengan internet, seperti router dan modem.
Merestart PC biasanya bisa menjadi solusi yang efektif untuk berbagai masalah, termasuk untuk mengatasi error 400 bad request karena bisa membersihkan RAM. Langkah ini juga bisa sekaligus melakukan flush cache sementara yang disimpan saat Anda membuka atau menutup program.
Data sementara dari proses di latar belakang bisa mengganggu proses pengiriman permintaan ke server sehingga mengakibatkan error 400 bad request.
Selesai! Di artikel ini, Anda sudah mempelajari bahwa status HTTP 400 bad request adalah kode yang muncul ketika permintaan ke server tidak valid atau mengalami masalah. Seperti halnya kode status 4xx lainnya, 400 bad request adalah masalah yang terjadi di sisi klien.
Error ini bisa disebabkan oleh sintaksis permintaan yang salah, framing pesan permintaan yang tidak valid, ataupun permintaan routing yang menipu.
Karena merupakan masalah yang terjadi di sisi klien, pengguna bisa mengatasi sebagian besar error 400 bad request dengan mudah. Singkatnya, berikut 8 cara mengatasi error 400 bad request:
Masih memiliki tips atau solusi lainnya? Silakan sampaikan pada kolom komentar di bawah ini, ya.
Faradilla, yang lebih akrab disapa Ninda, adalah Content Marketing Specialist di Hostinger. Ia suka mengikuti tren teknologi, digital marketing, dan belajar bahasa. Melalui tutorial Hostinger ini, Ninda ingin berbagi informasi dan membantu pembaca menyelesaikan masalah yang dialami. Kenali Ninda lebih dekat di LinkedIn.
Penyebab Aplikasi DANA Error
Beberapa penyebab secara umum aplikasi DANA mengalami gangguan adalah sebagai berikut :