Kehamilan dan Menyusui
Efek samping Sanmol Forte
Secara umum, Sanmol Forte bisa ditoleransi dengan baik oleh sebagian besar orang, selama diberikan pada dosis yang dianjurkan. Berikut adalah beberapa efek samping Sanmol Forte yang mungkin terjadi:
Sanmol Forte diberikan dengan dosis sebagai berikut:
Ikhtisar Obat Premaston
Cara kerja Premaston dapat dicermati dari kandungan bahan aktifnya yang berupa allylestrenol. Senyawa ini merupakan steroid sintetis yang struktur dan fungsinya mirip dengan progesteron dan progestin. Senyawa ini dapat berikatan dengan reseptor progesteron dan estrogen pada sel target di saluran reproduksi wanita, kelenjar susu, hipotalamus dan hipofisis.
Efek yang ditimbulkannya yaitu memperlambat pelepasan hormon GnRH (Gonadotropin Realeasing Hormon) dari hiptalamus dan juga memperlambat peningkatan hormon LH (luetenezing hormon).
Saat embrio sudah tertanam di dalam rahim, progesteron akan bertindak mempertahankan kehamilan. Ia juga akan menstimulasi pertumbuhan jaringan alveolar mamae untuk membantu mempersiapkan produksi ASI dan melemaskan otot polos uterus untuk mendukung pertumbuhan janin.
Ringkasan hal-hal penting terkait obat Sanmol Forte
Ketorolac adalah salah satu obat dalam kelompok terapi obat anti-inflamasi non-steroid (AINS) yang digunakan untuk mengobati peradangan (inflamasi) dan nyeri. Dibandingkan obat lain dalam kelompok AINS, seperti ibuprofen, ketorolac lebih efektif dalam mengatasi nyeri akibat peradangan dan non-peradangan.
Tablet, suntik, dan tetes
Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAIDs)
Ini bukanlah senarai lengkap kesan-kesan sampingan yang boleh berlaku. Sila hubungi doktor atau pegawai farmasi untuk maklumat lanjut.
Sebagai anti-inflamasi (antiradang)
Meskipun tidak sekuat obat anti inflamasi golongan NSAID, paracetamol juga memiliki khasiat sebagai antiinflamasi. Dalam beberapa kasus, misalnya pasien memiliki riwayat hipersensitif terhadap obat-obat golongan NSAID, paracetamol bisa dipilih sebagai alternatif yang aman.
Penggunaan jika menyusukan anak:
[caption id="attachment_187098" align="aligncenter" width="495" caption="(ilust stuartbramhall.aegauthors.com)"][/caption]
Untuk wanita yang sudah memasuki masa menopause atau sudah menjalani histerektomi (pengangkatan rahim), obat berbentuk krim yang dimasukkan lewat vagina ini tentu sudah dikenalnya dengan baik. Namanya adalah Premarin, yaitu obat sulih hormon estrogen (hormone replacement therapy) untuk mengatasi gejala-gejala akibat tak berproduksinya estrogen, seperti rasa panas di wajah (hot flashes), rasa kering dan gatal pada vagina (itchy and dry vagina). Tahukah Anda bahwa kata Premarin adalah akronim dari ‘Pregnant Mare Urine’ atau air seni dari kuda betina yang hamil?
Ya, sesungguhnya obat yang mengandung estrogen ini memang diekstrak dari air seni kuda betina yang sedang hamil. Namun kontroversi tentang perlakuan yang tak manusiawi terhadap hewan yang malang ini sudah merebak bertahun-tahun lamanya. Untuk setengah tahun kuda ini dibiarkan di luar kandang untuk dihamili. Setengah tahun berikutnya kuda yang hamil ini dipasangi kantong penampung air seni sepanjang hari dan gerakannya dibatasi di dalam kandang (stall). Banyak diantaranya yang mengalami infeksi karena luka akibat kantong air seni dan juga kelumpuhan karena disekap di dalam kandang ini. Konon ribuan kuda betina ini mati muda karena perlakuan yang kejam ini.
Dewasa ini jumlah kuda yang diperlukan untuk diambil air seninya sudah jauh menurun jumlahnya berdasarkan riset yang menunjukkan bahwa dosis estrogen yang diperlukan pada wanita menopause jumlahnya dapat dikurangi. Namun penggiat hak satwa (animal right) masih belum merasa puas, karena praktek kekejaman pada kuda betina (mare dan foal) masih terus terjadi didalam ‘memanen’ air seninya ini. Wyeth sebagai perusahaan penghasil Premarin tentu menampik segala tuduhan tindakan yang tak manusiawi ini.
Kontroversi yang lain berkaitan dengan efek samping Premarin itu sendiri. Riset yang sudah dimulai semenjak tahun 1975 menunjukkan bahwa pemakaian Premarin meningkatkan jumlah kasus kanker pada endometrium (dinding rahim). Penelitian ini juga menemukan peningkatan kasus stroke, serangan jantung, pembekuan darah dan kanker payudara (breast cancer).
Wyeth sebagai produsen Premarin, selama kurun waktu 2002 – 2009 sudah menerima tuntutan ganti rugi (litigation) dari sebanyak 13.000 orang. Sebagian besar dari tuntutan ini dimenangkan oleh Wyeth berkat kepiawaian tim pengacaranya. Pemakaian Premarin yang menuai banyak kontroversi ini ternyata masih dipercaya sebagai terapi yang aman untuk gangguan post-menopause. Juga pemakaian Premarin ini terbukti dapat mengurangi terjadinya osteoporosis (pengeroposan tulang). Premarin juga terbukti bermanfaat untuk kanker prostat pada pria, untuk pengobatan pada kekurangan produksi estrogen seperti hypogonadisme, pengebirian (castration), kegagalan indung telur (ovarian failure). Mungkin yang baik diingat oleh pemakai Premarin ini adalah dibalik manfaat yang dirasakan, ada pengorbanan dari kuda-kuda yang sudah menyumbangkan air seninya ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Healthy Selengkapnya
Premaston adalah obat penguat kandungan bagi ibu hamil yang mengalami kekurangan hormon plasenta sehingga terancam mengalami keguguran. Selain itu, obat Premaston juga digunakan untuk mencegah keguguran pada ibu hamil yang memiliki riwayat keguguran berulang.
Premaston merupakan obat dari jenis terapi pengganti hormon yang masuk dalam kelas obat keras sehingga penggunaannya harus dengan resep dokter. Baca terus untuk mengetahui informasi tentang kegunaan, dosis lazim, efek samping Premaston, kontraindikasi, interaksi serta informasi keamanan obat ini untuk ibu hamil.
Penggunaan jika mengandung:
Sebagai penurun panas (antipiretik)
Sanmol Forte digunakan untuk menurunkan demam pada segala usia. Namun obat ini sebaiknya digunakan bila suhu tubuh sudah benar-benar tinggi dan membutuhkan terapi obat penurun panas.
Berdasarkan rekomendasi WHO, penggunaan obat penurun panas dilakukan bila suhu tubuh lebih besar dari 38,5 °C.Paracetamol adalah salah satu obat yang sering digunakan dalam berbagai merk sediaan obat flu dan pilek.
Oleh karena itu, jika sediaan obat flu Anda tidak mengandung paracetamol, Anda bisa menggunakan Sanmol Forte jika Flu disertai demam.
Penggunaan Sanmol Forte untuk ibu hamil
FDA menggolongkan paracetamol ke dalam kategori C dengan penjelasan sebagai berikut:
Hasil studi pada hewan tidak selalu bisa dijadikan ukuran keamanan penggunaan obat pada manusia. Oleh karena penelitian secara klinis yang terkendali dengan baik belum dilakukan, penggunaan obat-obat yang mengandung paracetamol untuk ibu hamil harus dikonsultasikan dengan dokter.